Tarbiyah Ruhiyah Ala Tabi'in

“Aku tidak suka mengucapkan satu patah kata pun

sebelum aku mempersiapkan jawabannya untuk Allah.” 

(Hatim Al-Asham)

Suatu ketika, Sufyan Ats-Tsauri berjumpa dengan Fudhail bin Iyadh. Keduanya saling mengingatkan kemudian menangis. Sufyan berkata, “aku sangat berharap majelis kita ini menjadi mejelis yang paling barakah.” Fudhail menimpali, “Itu kan harapanmu, aku justru khawatir kalau majelis kita ini majelis yang paling buruk. Bukankah ketika engkau melihatku, engkau berhias dengan sebaik-baik yang engkau mampu, dan begitu pula aku. 

Maka, sungguh engkau telah beribadah kepadaku dan aku beribadah kepadamu.” Maka Sufyan menangis keras dan berkata “semoga Allah menghidupkanmu sebagaimana engkau telah menghidupkan hatiku.”

Demikianlah, sejarah Islam mewariskan berjuta teladan terbaik pada kehidupan manusia. Saat generasi sahabat terakhir, estafet generasi terbaik dilanjutkan oleh para tabi’in yang mewarisi pendidikan dari generasi tebaik sebelumnya. Meski rentang waktu antara generasi tabi’in dan kita sangat jauh, bukan berarti kita tidak bisa meneladaninya. Asyraf Hasan Thabal, penulis buku ini berhasil menghadirkan peri kehidupan zaman tersebut di hadapan kita. Seakan kita di ajak menyaksikan sendiri bagaimana mereka hidup. Bukan karena tubuh mereka menjadi utama, melainkan karena jiwa yang agung.

Buku ini mengajak pembaca menyelami bagaimana generasi tabi’in mentarbiyah ruhiyah diri mereka. Sebuah tarbiyah jiwa yang melahirkan generasi yang unik dan tidak didapatkan di sekolah mana pun.

Selamat menjalani tarbiyah ruhiyah bersama tabi’in.

Deskripsi :

Judul : Tarbiyah Ruhiyah Ala Tabi'in
Judul Asli : Lamhah Tarbawiyyah min Hayah At-Tabi'in
Penerbit : Aqwam
Penulis : Asyraf Hasan Thabal
Ukuran : 15 x 23 cm
Halaman : 224 halaman
Cover : SC
ISBN : 978-979-039-105-5
Cetakan Pertama, Mei 2011


Sinopsis :


Daftar Isi :

Daftar Isi ... iii
Pengantar Penerbit ... v
Hadiah ... vii
Pendahuluan ... 9

• Ikhlas Dalam Beramal ... 14

          - Kebenaran Akan Dimenangkan oleh Orang Ikhlas ... 16
          - Madrasah Tabi'in ... 17
          - Menjauhi Popularitas; Ibrahim bin Adham ... 17
          - Madrasah Menyembunyikan Amal Abdullah bin Mubarak ... 18
          - Menyembunyikan Ibadah dengan Menampakkan Aktivitas Lain ... 22
          - Betapa Payah Flu ini! ... 23
          - Majelis Sufyan Ats-Tsauri dan Fudhail bin Iyadh ... 24

• Mengenal Hakikat Nafsu ... 28
• Waspada Terhadap Bahaya Nafsu ... 34
• Menganggap Kecil Diri ... 39
• Menyibukkan Diri dengan Aib Sendiri ... 45
• Menyiasati Diri ... 52
• Mengekang dan Mengendalikan Nafsu ... 56
• Introspeksi Diri ... 62
• Memarahi, Mencela, dan Menghukum Diri ... 70
• Mengalahkan Nafsu ... 76
• Menyelisihi Nafsu ... 80
• Menyabarkan Diri ... 83
• Melatih Diri ... 89

          - Latihan Zikir ... 89
          - Latihan Shalat dan Ceramah ... 91
          - Latihan Menangis ... 92

• Pemisalan Diri ... 94
• Praktik Nyata ... 98
• Mengaitkan Kenyataan dengan Akhirat ... 101
• Sibuk dengan Akhirat ... 108
• Peka Terhadap Orang Lain ... 114
• Menghitung Dosa ... 118
• Aku Ingat Telah Berbuat Dosa di Sini ... 121
• Waspada Terhadap Akibat Dosa ... 125
• Memaafkan dan Mengalah ... 134
• Tidak Mencari Uang dengan Agama ... 141
• Memerhatikan Orang-orang Saleh ... 146
• Bersegera Menangani Urusan Akhirat ... 149
• Mengamalkan Ilmu ... 152
• Menimbang Diri dengan Al Qur'an ... 160
• Menyibukkan Diri Dengan Ibadah ... 162
• Menjaga Wibawa ... 168

          - Imam Al-Auza'i ... 169
          - Fudhail bin Iyadh ... 170

• Menghitung Ucapan dan Tidak Banyak Bicara ... 173
• Bersikap Tawadhu' ... 179
• Bermuraqabah ... 186
• Tidak Banyak Tertawa ... 193
• Tidak Nepotisme ... 197
• Bertanggung Jawab ... 200
• Adab pada Hadits ... 205
• Menganggap Kecil Amal ... 207
• Menjaga Kehormatan ... 210
• Menanggung Sendiri ... 216
• Tidak Tergesa Berfatwa ... 218
• Penutup ... 221