Kamis, 02 April 2020

Risalah Tobat


Buku yang ada di hadapan Anda ini merupakan salah satu masterpiece Penulis dalam tema Tazkiyyatun Nafs (penyucian jiwa). Di dalamnya dibahas seluk beluk tentang tobat dengan mengambil intisari dari dua kitab induk, Ihya’u ‘Ulumid Din karya Al-Ghazali dan Madarijus Salikin karya Ibnul Qayyim.

Seluk-beluk tobat dan berbagai persoalan menarik seputarnya dikupas tuntas di dalamnya, seperti:
  • Kapan seseorang mulai bertobat dan dosa sejak kapan yang harus ditobati?
  • Kedudukan orang yang bertobat, apakah lebih tinggi, sama, ataukah lebih rendah daripada kedudukan sebelumnya?
  • Bagaimana jika seseorang bertobat dari satu dosa tetapi masih melakukan dosa yang lain?
  • Bagaimana jika sudah bertobat dari suatu dosa tetapi kemudian masih mengulanginya?
  • Apakah harus bertobat jika seseorang bertekad untuk bermaksiat, tetapi kemudian terhalangi dari melakukannya? Jika ya, bagaimana cara bertobatnya?

Masih banyak hal menarik lainnya di dalam buku ini, termasuk pembahasan “standar”  terkait tobat, seperti:
  • Kewajiban dan unsur-unsur pembentuk tobat.
  • Berbagai keutamaan tobat dan orang yang bertobat.
  • Syarat-syarat, pelengkap, dan indikator diterimanya tobat.
  • Tanda-tanda diterimanya tobat.
  • Istigfar: syarat-syarat dan adab-adabnya.
  • Macam-macam dosa yang harus ditobati.
  • Dampak-dampak maksiat, baik di dunia maupun di akhirat
  • Buah-buah manis dari tobat
  • Penghalang-penghalang tobat
  • Motivasi untuk bertobat


Deskripsi :

Judul : Risalah Tobat
Judul Asli : Fith-Thariqi ilallah: At-Taubatu ilallah

Penerbit : Istanbul
Penulis : Dr. Yusuf Qardhawi
Ukuran : 15 x 23 cm
Halaman : 456 halaman
Cover : SC
ISBN : 978-979-039-480-3

Cetakan pertama, April 2015



Sinopsis :


Daftar Isi :

Air Mata Taubat

Nasihat-Nasihat Pelembut Jiwa



“Setetes air mata yang terjatuh dari pelupuk mata seorang mukmin karena takut kepada Allah lebih baik daripada seluruh dunia seisinya. Sungguh itu lebih baik baginya daripada beribadah selama satu tahun. Sungguh, merenungkan keagungan dan kekuasaan Allah barang sejenak lebih baik daripada berpuasa dan mendirikan Qiyamul Lail selama enam puluh hari enam puluh malam. Ketahuilah bahwa Allah memiliki sekelompok Malaikat yang senantiasa memanggil manusia di siang dan malam hari....”
(Abu Nu’aim)

Saudaraku….. Sempatkanlah dirimu menghadap kiblat barang sejenak, menghadaplah kepada Rabbmu. Cobalah berpaling dari kelalaian dan hawa nafsu, Gunakanlah sisa usia untuk melaksanakan ketaatan kepada-Nya, Bersabarlah menahan diri dari rayuan syahwat yang fana, Larilah… larilah sejauh-jauhnya dari segala perbuatan haram dan kedurhakaan. Sungguh, kesabaran dalam ketaatan di dunia ini, jauh lebih ringan daripada harus bersabar atas pedihnya siksa api neraka.
“Sungguh, majelis ilmu dan nasihatnya tidak pernah diragukan dan tidak ada orang yang menjumpai majelis ilmu dan nasihat yang serupa dengan majelis Ibnul Jauzi.”
(Ibnu Rajab Al-Hanbali)



Deskripsi :

Judul : Air Mata Taubat
Judul Asli : Bahrud Dumu'
Penerbit : Al Qowam
Penulis : Ibnul Jauzi
Ukuran : 15 x 23 cm
Halaman : xiv + 276 halaman
Cover : SC
ISBN : 978-602-8417-76-1

Cetakan Pertama, April 2017


Sinopsis :


DAFTAR ISI :

Lathaif Al Qur'an wal 'Arabiyyah



Buku Pintar Tentang :
  • Kekayaan Diksi, Keajaiban, Kefasihan, Mukjizat Lafazh Qur'ani dan Bahasa Arab
  • Paling Unik, Paling Menakjubkan dan Paling Mengagumkan tentang Bahasa Al Qur'an dan Bahasa Arab
  • Motivasi Berjiwa Besar, Big Thinking, Believe Power; LAVERAGE ATTITUDE
  • Humor "Paling Lucu" dan "Pali Jenaka"
  • Kekuatan Bunyi (Fonetik), Tata Bahasa (Gramatika), Sharaf (Sintaksis) dan Dalalah (Sematik) Arab
  • "Klinik Bahasa" (Pembenahan Ungkapan yang Salah Kaprah)

****************************************

TAHUKAH ANDA…

Mengapa?

Dalam Al-Quran, pada cerita Isa alaihissalam, tak pernah ada redaksi “Wahai kaumku”

Saat membicarakan orang mukmin, Allah menggunakan kata “Yaa Ibaad, sebaliknya saat membicarakan orang kafir, menggunakan redaksi Al ‘Abiid, meski sama-sama bermakna hamba?”

Ketika membicarakan buah-buahan di dunia, Al-Quran mengunakan redaksi “Waminhaa Ta’kuluuna“, sedang saat membicarakan kenikmatan penghuni surga, Al-Quran menggunakan redaksi “Minhaa Ta’kuluuna” (tanpa penghubung wa)?”

Di kala menyatakan aktivitas laba-laba, Al-Quran menggunakan redaksi Ittakhadzat baitan (menggunakan kata kerja feminin), bukan Ittakhadza (maskulin)?

Apa Maksud?
  •  Pulang membawa sepatu Hanin?
  •  Seperti pelindung Ummu ‘Amir?
  •  Masalah itu, ada “Catatan Sesungguhnya”?

Mana Yang Benar?

أجب على الأسئلة الآتية atau أجب عن الأستيلة الآتية
مبارك atau مبروك

Apa Perbedaan?

أوقدته atau وعدته الأبوين atau الوالدين

Pertanyaan itu hanyalah sekeping hidangan dari buku ini. Nikmatilah sajian dan hidangan lain, dengan tuntas membaca!






Deskripsi :

Judul : Lathaif Al Qur'an wal 'Arabiyyah
Judul Asli : -
Penerbit : Ahsan Media
Penulis : Muhammad Azhar
Ukuran : 15 x 23 cm
Halaman : 504 halaman
Cover : SC
ISBN : -


Sinopsis :


Daftar Isi :

Rabu, 01 April 2020

Fathul Majid

Penjelasan Kitab Tauhid
(Membersihkan Akidah dari Racun Syirik)



Segala puji bagi Allah Rabbul ‘aalamin. Shalawat dan salam atas para nabi dan rasul, Nabi kita Muhammad SAW, serta kepada keluarga besarnya dan seluruh sahabat-sahabatnya. Amma ba’du:

Setelah saya meneliti Hawaasyi (anotasi) yang ditulis oleh Al Ustadz Al ‘Allamah Asy-Syaikh Muhammad Hamid Al Faqi terhadap kitab Fathul Majid syarhu Kitabit-Tauhid karya Al Imam Al ‘Allaamah Al Muhaqqiq, Asy-Syaikh Abdurrahman bin Hasan bin Asy-Syaikh Al Imam Mujaddid Islam abad 12 H; Asy-Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bin Sulaiman bin Ali At-Tamimi Al Hanbali -mudah-mudahan Allah mencurahkan rahmat-Nya kepada mereka semua- saya melihat bahwa hawaasyi tersebut sangat banyak manfaatnya. Penulisnya melakukan hal itu dengan baik, sehingga memberikan banyak manfaat dan menukil sebagian besar tulisannya dari kitab Qurratu Al ‘Uyun karya Asy-Syaikh Abdurrahman Al Madkur. Namun begitu, terdapat sedikit kesalahan yang saya temukan dan perlu saya tanggapi pada poin-poin yang terkait dengan membubuhkan simbol “bintang(*)” untuk membedakannya dengan hawaasyi aslinya.

Saya memohon kepada Allah agar buku ini bermanfaat bagi setiap pembacanya dan melipatgandakan pahala bagi semua. Sesungguhnya Allah Ta’ala Maha Pemurah dan Mulia. Berikut ini keterangan rinci tentang tanggapan-tanggapan tersebut, dan Allah-lah Pemberi taufik.

Abdul Aziz bin Baz (rahimahullah)
(mantan) Rektor Universitas Islam Madinah


Deskripsi :

Judul : Fathul Majid
Judul Asli : -
Penerbit : Pustaka Azzam
Penulis : Syaikh Abdurrahman Hasan Alu Syaikh
Ukuran : 16 x 24.5 cm
Halaman : xii + 1008 halaman
Cover : HC
ISBN : 979-3002-04-2

Cetakan keenambelas, April 2009

Sinopsis :

Sekali berikrar laa Ilaaha Illallah, sampai titik darah penghabisan tetap laa Ilaaha Illallah. Tampaknya ungkapan ini tidak asing lagi di telinga kita, namun kenyataannya masih banyak orang yang tidak mengerti tuntutannya, kandungannya dan apa yang seharusnya diperbuat dalam hidupnya. Akhirnya. syirik-perangkap syetan yang paling canggih tepat menghujam di dadanya, bersemayam di dalam hatinya, mengalir di dalam darahnya dan menghancurkan seluruh persendiannya. Akibatnya, kehancuran telah tergambar di depan matanya.

Subhanallah, Maha Suci Allah yang Maha luas rahmatNya. Sebenarnya hal itu tidak pantas terjadi, karena Allah telah mengingatkan, “Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, tetapi Dia mengampuni segala dosa selain (syirik) itu bagi siapa pun yang dikehendakiNya.(QS. A Nisaa : 116)

Ancaman Allah sangat luar biasa kerasnya, bahkan seluruh rasul yang diutusNya mengemban tugas yang sama, yaitu mengajak manusia kepada tauhid dan menjauhi syirik.

Tapi kenapa syetan begi berjaya dalam menyuarakan kesyirikan? Cara apa yang ditempuhnya? Siapa para pendukungnya? Dan apa akibatnya? Karena itulah, buku ini ikut ambil bagian dalam meluruskan akidah umat ini. Bagian demi bagian dipaparkan dengan gamblang agar umat ini mendapat penerangan yang semestinya, memahami arti laa Ilaaha Illallah dan seluruh tuntunannya.


PEMBAHASAN :
  • Tauhid, hakikat dan kedudukannya
  • Keistimewaan tauhid dan dosa-dosa yang diampuni karenanya
  • Barangsiapa mengamalkan tauhid dengan semurni-murninya, pasti masuk surga
  • Mereka yang mengharapkan berkah kepada pohon, batu dan sejenisnya
  • Larangan menyembelih binatang dengan niat lillah di tempat pemyembelihan binatang yang bukan lillah
  • Bernadzar bukan karena Allah termasuk syirik
  • Taat kepada ulama dan umara dalam mengharamkan apa yang dihalalkan Allah dan menghalalkan apa yang diharamkan Allah berarti telah mempertuhankan mereka
  • Larangan menolak orang yang meminta dengan menyebut nama Allah
  • Larangan bersumpah mendahului Allah
  • Tidak dibenarkan meminta Allah sebagai perantara kepada makhluk-Nya
  • Memuliakan asma Allah dan mengganti nama untuk tujuan yang tidak benar
  • dll…



DAFTAR ISI :

Syarah Aqidah Wasithiyah


Kitab yang diberi judul Syarah Aqidah Wasithiyah ini disusun oleh tinta umat di zamannya: Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah Rahimahullah. Tokoh yang memiliki pembelaan atas kebenaran dari ancaman ahli kebathilan, dan kitab-kitabnya yang telah teruji. Pada hakikatnya, dia adalah bagian dari nikmat Allah Subhanahu wa Ta'ala bagi umat ini, karena dengan perantaraan dirinya telah terpatahkan laju berbagai perkara besar yang sangat mengancam keberadaan aqidah Islamiyah.

Kitab ini menjadi panduan bagi para pelajar yang belajar dengan Syaikh Al-Utsaimin. Beliau menjelaskan intisari aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah yang tertuang dalam kitab ini dengan bahasa yang dapat dimengerti oleh orang awam sekalipun. Dengan kemudahan yang diberikan Allah Subhanahu wa Ta'ala tampaklah benang merah kedudukan aqidah yang shahihah di antara kerumunan aliran menyimpang yang menggerogotinya.

Kita senantiasa memohon kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala agar sudi kiranya menghadirkan manfaat melalui syarah ini sebagaimana manfaat yang telah muncul dari kitab aslinya. Dan agar sudi kiranya menjadikan kita di antara para da'i dan pendukung serta pembela dakwah yang berjalan di atas aqidah Ahlussunnah wal Jama'ah. Amin.


Deskripsi :
Judul : Syarah Aqidah Wasithiyah
Judul Asli : Syarh al-Aqidah al-Wasithiyah
Penerbit : Darul Falah
Penulis : Syaikh Muhammad al-Utsaimin
Ukuran : 15.5 x 24 cm
Halaman : lvi + 824 halaman
Cover : HC
ISBN : 979-3036-57-5

Cetakan Pertama, Januari 2007

Sinopsis :


DAFTAR ISI :

At-Tadzkirah 1

Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi


  • Kematian
  • Roh
  • Alam Kubur
  • Tanda-Tanda Kiamat
  • Tiupan Sangkakala
  • Syafaat
  • Catatan Amal
  • Shirat
  • Surga
  • Neraka
Sepanjang apa pun usia kehidupan duniawi kita tetap saja ia tidak memiliki keabadian. Berapa tahun kita ingin hidup di bumi ini ? 100 tahun ? 1000 Tahun? Atau berjuta tahun? Toh, semuanya tetap berakhir pada kepunahan, kematian, kehancuran dan ketidakabadian. Dunia memang bukan tempat keabadian kita. Sumber keabadian hanya ada di sana, di alam akhirat. Kita semua akan beranjak kesana cepat atau lambat. Dan kelak, keabadian kita hanya akan berakhir pada satu dari dua pilihan; surga atau neraka. Satu hal yang pasti, bahwa pilihan di negeri abadi itu sungguh-sungguh bergantung pada bagaimana kita  menyiapkannya di sini, di dunia ini.

Karena itu, pertanyaan terpenting yang harus selalu dapat kita jawab adalah ”sudahkan kita menyiapkan bekal untuk keabadian itu?” jangan sampai penyesalan kita datang tidak pada waktunya. Sebab, itu hanya akan sia-sia belaka. Di akhirat kelak, penyesalan sedahsyat apapun tidak ada gunanya.

Buku yang kini berada di tangan Anda ini adalah salah satu karya ilmiah terlengkap yang memuat penjelasan rinci tentang proses perjalanan kita menuju negeri keabadian itu. Dengan sangat detil dan mendalam, Iman Al-Qurthubi seorang alim yang tidak di ragukan lagi kredibilitasnya memaparkan perjalanan itu secara ilmiah, lengkap dengan hujjah–hujjah yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, bila Anda adalah sosok yang peduli akan kehidupan abadi di akhirat, mengapa Anda tidak menjadikan buku ini sebagai koleksi Anda?


Deskripsi :

Judul : At-Tadzkirah 1

Judul Asli :
Penerbit : Pustaka AL Kautsar
Penulis : Imam Syamsuddin al-Qurthubi
Ukuran : 24.5 cm
Halaman : xxviii + 788 halaman
Cover : HC
ISBN : 979-592-303-X

Cetakan Pertama, Agustus 2005

Sinopsis :


DAFTAR ISI :

At-Tadzkirah 2

Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi


  • Kematian
  • Roh
  • Alam Kubur
  • Tanda-Tanda Kiamat
  • Tiupan Sangkakala
  • Syafaat
  • Catatan Amal
  • Shirat
  • Surga
  • Neraka
Sepanjang apa pun usia kehidupan duniawi kita tetap saja ia tidak memiliki keabadian. Berapa tahun kita ingin hidup di bumi ini ? 100 tahun ? 1000 Tahun? Atau berjuta tahun? Toh, semuanya tetap berakhir pada kepunahan, kematian, kehancuran dan ketidakabadian. Dunia memang bukan tempat keabadian kita. Sumber keabadian hanya ada di sana, di alam akhirat. Kita semua akan beranjak kesana cepat atau lambat. Dan kelak, keabadian kita hanya akan berakhir pada satu dari dua pilihan; surga atau neraka. Satu hal yang pasti, bahwa pilihan di negeri abadi itu sungguh-sungguh bergantung pada bagaimana kita  menyiapkannya di sini, di dunia ini.

Karena itu, pertanyaan terpenting yang harus selalu dapat kita jawab adalah ”sudahkan kita menyiapkan bekal untuk keabadian itu?” jangan sampai penyesalan kita datang tidak pada waktunya. Sebab, itu hanya akan sia-sia belaka. Di akhirat kelak, penyesalan sedahsyat apapun tidak ada gunanya.

Buku yang kini berada di tangan Anda ini adalah salah satu karya ilmiah terlengkap yang memuat penjelasan rinci tentang proses perjalanan kita menuju negeri keabadian itu. Dengan sangat detil dan mendalam, Iman Al-Qurthubi seorang alim yang tidak di ragukan lagi kredibilitasnya memaparkan perjalanan itu secara ilmiah, lengkap dengan hujjah–hujjah yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi, bila Anda adalah sosok yang peduli akan kehidupan abadi di akhirat, mengapa Anda tidak menjadikan buku ini sebagai koleksi Anda?


Deskripsi :

Judul : At-Tadzkirah 2

Judul Asli :
Penerbit : Pustaka AL Kautsar
Penulis : Imam Syamsuddin al-Qurthubi
Ukuran : 24.5 cm
Halaman : xxiii + 707 halaman
Cover : HC
ISBN : 979-592-310-2

Cetakan Pertama, Agustus 2005

Sinopsis :


DAFTAR ISI :

Ibadah Sepenuh Hati

Ibadah itu nikmat! Dalam lantunan surat Al-Fatihah, terjadi dialog syahdu antara seorang hamba dengan Rabbnya. Di kegelapan yang hening, ter...